Belasan Universitas India ikuti pameran di UAD

id Belasan Universitas India ikuti pameran di UAD

Belasan Universitas India ikuti pameran di UAD

Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta (istimewa)

Yogyakarta, (Antara Jogja) - Sebanyak 14 perguruan tinggi di India mengikuti pameran pendidikan bertajuk Incredible India Education Fair (IIEF) di Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta selama dua hari, 30-31 Januari 2017.

"IIEF membuka kesempatan bagi para pelajar Indonesia untuk belajar di India serta mendapatkan beasiswa yang ditawarkan pemerintah India dan perguruan tinggi swasta," kata Kepala Kantor Urusan Internasional Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Ida Puspita di Yogyakarta, Senin.

Di sela pembukaan IIEF yang diselenggarakan TIE UPS International, Ida mengatakan belasan universitas terkemuka di India membuka kesempatan bagi pelajar Indonesia untuk melanjutkan jenjang pendidikan tinggi ke negara tersebut.

Menurut dia, belasan universitas di India tersebut menawarkan berbagai program studi di antaranya kedokteran, pariwisata, keperawatan, farmasi, manajemen, pertanian, kedokteran hewan, kedokteran gigi, dan teknologi informasi.

"Dua perguruan tinggi di India juga telah melakukan kerja sama dengan UAD dalam bidang penelitian bersama serta pertukaran mahasiswa dan dosen. Ke depan diharapkan kerja sama tersebut bisa terus berlanjut dan berkembang," kata Ida.

Director TIE UPS International Ravi Makhija mengatakan IIEF merupakan sebuah inisiatif untuk mempromosikan "link" pendidikan antara India dan Indonesia, dan bermaksud untuk mengadakan kegiatan itu sekali dalam setahun.

Menurut dia, tahun ini pameran pendidikan itu diselenggarakan di dua kota yakni Yogyakarta pada 30-31 Januari dan Denpasar, Bali, pada 2 Februari 2017 untuk pelajar Indonesia yang ingin mencari informasi belajar di India dengan biaya terjangkau.

"India dikenal di seluruh dunia dengan fakultas dan dosen serta sistem pendidikan berstandar internasional dengan biaya hidup dan pendidikan yang terjangkau. Biaya kuliah untuk program sarjana sekitar Rp20 juta per tahun dan biaya hidup Rp2 juta per bulan," katanya.

(U.B015)
Pewarta :
Editor: Luqman Hakim
COPYRIGHT © ANTARA 2024